Serangan pemberontak di provinsi Papua, Indonesia menyebabkan kematian pekerja konstruksi, 3 lainnya cedera

Pemberontak di wilayah Papua, Indonesia membunuh seorang pekerja konstruksi dan melukai tiga orang lainnya dalam serangan di lokasi konstruksi, kata polisi Jumat.

Sembilan belas pekerja lain tidak terluka “tapi mengalami trauma” dari serangan yang terjadi Kamis, menurut pernyataan juru bicara Kepolisian Papua Ignatius Benny Ady Prabowo.

Kru konstruksi berjumlah 23 orang sedang beristirahat di tenda mereka di desa Eromaga di distrik Puncak ketika sembilan anggota kelompok pemberontak menyerang mereka dengan senjata tajam termasuk panah.

Petugas keamanan segera menuju lokasi setelah mendengar tentang serangan tersebut, namun para pemberontak melarikan diri sebelum mereka tiba.

Polisi dan petugas militer mengamankan wilayah untuk mencegah serangan lebih lanjut. Mereka memindahkan mayat dan pekerja yang terluka ke rumah sakit di distrik lain.

Pasukan keamanan bekerja untuk melacak pelaku penyerangan, kata Prabowo.

Papua, bekas koloni Belanda di bagian barat Pulau New Guinea, secara etnis dan budaya berbeda dari sebagian besar Indonesia. Konflik antara penduduk asli Papua dan pasukan keamanan Indonesia umum terjadi.

Papua digabungkan ke Indonesia pada tahun 1969 setelah pemungutan suara yang disponsori PBB yang secara luas dianggap sebagai tipuan. Sejak itu, pemberontakan berkekuatan rendah telah berlarut-larut di wilayah ini, yang dibagi menjadi dua provinsi, Papua dan Papua Barat.

Serangan meningkat tahun lalu, dengan puluhan pemberontak, pasukan keamanan dan warga sipil tewas.

Tujuh orang tewas Senin setelah penembak pemberontak menyerang puluhan pekerja tambang emas di distrik Yakuhimo.